(Universitas Jenderal A. Yani) – Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan (FITKes) Universitas Jenderal A. Yani mengadakan Angkat Janji Mahasiswa Tahun Akademik 2021/2022. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu (29/12) dan bertempat di Gedung G FITKes Universitas Jenderal A. Yani. Sebanyak 316 mahasiswa mengikuti Angkat Janji terdiri dari 161 mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan, 108 mahasiswa program studi D3 Keperawatan, dan 47 mahasiswa program studi D3 Kebidanan.
Mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, pelaksanaan acara kali ini diadakan secara hybrid. Sebanyak 9 orang perwakilan mahasiswa hadir secara langsung, sedangkan mahasiswa lainnya mengikuti acara secara daring melalui aplikasi Zoom dan live streaming di kanal YouTube FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN UNJANI.
Angkat Janji mahasiswa ini merupakan acara yang dilaksanakan sebelum mahasiswa melaksanakan praktik kerja lapangan di tempat pelayanan kesehatan. Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan beserta jajarannya, dan para Ketua Program Studi di lingkungan FITKes Universitas Jenderal A. Yani. Selain itu, dalam acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI), perwakilan DPD Kota Cimahi, dan perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Dekan FITKes Universitas Jenderal A. Yani, Gunawan Irianto, dr., M.Kes. menyematkan lencana kepada 3 orang mahasiswa perwakilan dari setiap Program Studi yang menghadiri acara secara langsung. Acara dilanjutkan dengan membacakan janji dan penandatanganan naskah tersebut.
Ketua IBI Provinsi Jawa Barat yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Hj. Nina Farida Ariyani, Amd.Keb., selaku Wakil Ketua Bidang I PD IBI Jawa Barat dalam sambutannya mengungkapkan bahwa acara Angkat Janji merupakan tonggak dimulainya seseorang untuk menjalankan pendidikan sebagai mahasiswa kebidanan yang akan memberikan tanggung jawab sebagai mahasiswa kebidanan. Bidan merupakan profesi mulia, yang membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan rasa empati yang tinggi.
“Tidak mudah dan tidak semua orang bisa memiliki kesabaran dalam menghadapi dan melayani seseorang yang akan melahirkan. Saya berharap mahasiswa nanti mampu mengikuti pendidikan ini dengan baik. Saya mengajak mahasiswa untuk ikut berperan aktif dalam menimba ilmu di FITKes Unjani dengan baik dan selalu menjaga almamaternya,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari PPNI memberikan sambutan yang diwakili oleh Ali Hamzah,S.Kp., MNS., selaku Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan mengatakan, “Panggilan jiwa seorang perawat, panggilan jiwa seorang kemanusiaan, harus selalu tertanam dalam diri kita tanpa membedakan agama, suku, harkat dan martabat seseorang.”
Beliau mengungkapkan bahwa Capping Day yang sekarang berubah namanya menjadi Angkat Janji sebenarnya diinspirasi dari seorang tokoh keperawatan, yaitu Florance Nightingale. Dia merupakan seorang anak bangsawan, tetapi mengabdikan hidupnya untuk kepentingan dan kemaslahatan umat manusia melalui pemberian layanan asuhan keperawatan dan kebidanan. Beliau juga memberikan pesan agar para mahasiswa berperilaku sebaik-baiknya dan secara profesional yang memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada seluruh pasien.
Dalam sambutan yang diberikan oleh Dekan FITKes Universitas Jenderal A. Yani, mengingatkan bahwa dengan memulainya mahasiswa membacakan Angkat Janji, merupakan permulaan bagi mahasiswa berhubungan langsung dengan pasien yang nanti akan berkomunikasi dan berinteraksi, dalam rangka penyerapan ilmu baik secara scient maupun secara keterampilannya.
“Saya berharap kalian memandang klien itu tidak sebagai objek, tetapi sebagai bagian dari guru kalian. Maka kalian akan menempatkan diri tidak hanya sejajar, tetapi menghormati para pasien dengan memperlakukannya dengan baik. Dengan demikian akan mendorong kalian semua agar sikap, tingkah laku, ucapan akan menjadi searah dengan filosifi bahwa pasien adalah guru kalian,” ujarnya.
Dekan FITKes Universitas Jenderal A. Yani juga berpesan agar mahasiswa yang akan ke lapangan nanti dapat memegang teguh nilai-nilai yang sudah dipesankan oleh organisasi baik dari PPNI maupun IBI. Hal ini merupakan nilai luhur yang sangat dekat dengan humanity atau kemanusiaan.
Meskipun dilaksanakan ditengah pandemi, acara tetap berlangsung secara khidmat dan lancar. Protokol kesehatan pun tetap dilaksanakan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan disediakan hand sanitizer bagi para peserta yang hadir.
Winda Pramudita – Akuntansi 2019
Editor: M. Ismail