(Universitas Jenderal A. Yani) – Dalam rangka memperkuat nilai-nilai Pancasila bagi mahasiswa, FISIP Universitas Jenderal A. Yani bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan seminar yang bertajuk Forum Penguatan Nilai-Nilai Pancasila. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan dan dilaksanakan di Aula Gedung Jenderal TNI Mulyono FISIP Universitas Jenderal A. Yani pada hari Senin (7/3) pagi.
Kegiatan seminar diawali dan dibuka dengan sambutan dari Dekan FISIP Universitas Jenderal A. Yani, Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si., lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sub Direktorat Bela Negara Fredy Neno, S.Sos., M.Si. Masuk kebagian inti acara, yaitu pemaparan materi dari narasumber-narasumber yang kompeten yaitu Dr. Drs. R. Iip Hidajat, M.Pd., Dr. Titin Rohayatin, S.IP., M.Si., dan Drs. Zulfikri Anas, M.Ed.
Paparan materi pertama disampaikan oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, Dr. Drs. R. Iip Hidajat, M.Pd. Dalam paparannya, terdapat poin penting yang disampaikan oleh Dr. Iip terkait dengan kebhinekaan Indonesia yaitu, agar negara Indonesia tetap ada, maka harus menjaga negara ini dengan baik. Menjaga negara harus dimulai dari diri kita sendiri, lingkungan, kelurahan, rt, rw, hingga provinsi semua mendukung kepada Indonesia. Dr. Iip juga menambahkan, pada tahun 2045, Indonesia tepat 100 tahun merdeka dan kita memiliki keuntungan dengan bonus demografi. Yaitu usia produktif dan nantinya yang akan menjadi pemimpin di tahun 2045.
Berikutnya merupakan penyampaian materi dari Bapak Sapto Aji Wirantho yang mewakili Drs. Zulfikri Anas, M.Ed. yang berhalangan hadir karena ada agenda lain. Bapak Sapto menyampaikan bahwa dalam struktur kurikulum merdeka, 20 – 30 persen jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. Semua disiplin lintas ilmu memberikan Profil Pelajar Pancasila dengan enam dimensi. Pertama, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Kedua, berkebhinekaan global. Ketiga bergotong-royong. Selanjutnya mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Materi terakhir disampaikan oleh Dosen Ilmu Pemerintahan yaitu Dr. Titin Rohayatin, S.IP., M.Si. Beberapa poin yang disampaikan oleh Dr. Titin antara lain, Pancasila sebagai landasan dasar Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, ideologi Pancasila tertanam dan dipegang teguh oleh negara Indonesia. Ideologi Pancasila juga merupakan sebuah cara pandang, ini terkait dengan nilai-nilai budaya luhur dan religi, yang diterapkan oleh negara Indonesia. Dan, ideologi Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan interaktif. Ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh peserta kepada pemateri yang hadir. Pada akhir sesi, dilakukan pemberian cenderamata bagi pemateri dan juga foto bersama.
Penulis: M. Ismail