(Humas Unjani) – PT. Putra Baja Deli bekerjasama dengan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Jenderal A. Yani mengadakan webinar Production Process and Tensile Test Procedure of Steel Bar and Ensuring The Validity of Result. Acara diselenggarakan dalam masa pandemi Covid-19 melalui aplikasi Zoom Meeting dan dilaksanakan pada hari Kamis (29/07/2021) pagi. Webinar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Noviardi, S.T. dan Mislan, S.T., M.T., serta dimoderatorkan oleh Muhammad Iqbal, S.ST., M.T.
Acara masuk ke bagian inti dengan sambutan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Jenderal A. Yani, Ir. Ronni Is Rono Hadinagoro, M.T. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, “Acara ini mudah-mudahan bisa memberikan manfaat bagi seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan juga mahasiswa-mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi, yang kebetulan ikut dalam acara ini.”
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari narasumber pertama, Noviardi, S.T. Dalam presentasinya, beliau mengatakan bahwa terdapat beberapa poin proses produksi dalam PT. Putra Baja Deli. Bahan baku billet dengan kualitas internasional, bahan baku tersebut lalu dimasukkan ke dalam furnace atau alat pemanas untuk dilakukan pemanasan ulang pada temperatur sekitar 1.100℃. Selanjutnya, bahan baku diproses melalui roughing stands in vertical-horizontal configuration, setelah itu billet akan memasuki proses intermediate and finishing stands dengan menggunakan teknologi Looper. Kemudian memasuki proses cooling bed dan quality control lalu ke mesin pemotongan. Setelah proses selesai dan produk sudah jadi, dapat di ekspor dan juga distribusi domestik.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Mislan, S.T., M.T. dengan membahas Ensuring the Validity of Result. Terdapat poin-poin yang disampaikan oleh pemateri kedua, salah satunya tentang jaminan mutu hasil pengujian, merujuk dari SNI ISO/IEC 17025:2017 terkait dengan persyaratan umum kompetensi laboraturium pengujian dan laboraturium kalibrasi. Hasil pengujian dapat dikatakan valid atau akurat tidak cukup hanya dengan kalibrasi karena hanya dilakukan satu tahun sekali atau paling cepat enam bulan sekali. Pada saat menunggu waktu untuk kalibrasi, ada dua hal yang bisa dilakukan. Menurut klausul 7.7.1, laboraturium harus memiliki prosedur untuk monitoring terkait dengan keabsahan hasil. Sedangkan klausul 7.7.2, laboraturium harus mengukur kinerjanya dengan melakukan uji banding dengan laboraturium yang lainnya.
Acara webinar berlangsung dengan baik dan lancar serta berjalan dengan interaktif antara peserta dan juga narasumber. Bagi yang ingin melihat kembali atau belum menonton streaming kegiatan webinarnya, dapat dilihat pada kanal Youtube Teknik Sipil Unjani.
Penulis: M. Ismail Mangkusubroto