Humas - Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) mencatatkan capaian membanggakan pada pemeringkatan Webometric edisi Juli 2025 dengan menempati posisi 111 di tingkat nasional dan peringkat 6.488 dari lebih dari 31.000 universitas di tingkat global. Peringkat ini melonjak signifikan dibandingkan edisi Januari 2025, di mana Unjani berada di posisi 188 nasional dan 6.775 global.
Webometric merupakan sistem pemeringkatan internasional yang dilakukan oleh Cybermetrics Lab, sebuah kelompok riset di bawah Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC) di Spanyol. Penilaian dilakukan berdasarkan tiga indikator utama: Visibility (impact), Transparency (openness), dan Excellence (scholar).
Rektor Unjani, Prof. Dr. Agus Subagyo, menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika atas kontribusinya dalam peningkatan kualitas institusi. “Kenaikan ini menunjukkan bahwa Unjani terus bertransformasi menjadi universitas yang unggul dan adaptif terhadap tantangan global. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat reputasi akademik, riset, dan kolaborasi internasional,” ungkap beliau.
Peningkatan peringkat ini tidak terlepas dari berbagai upaya strategis yang telah dilakukan, seperti optimalisasi konten situs web institusi, peningkatan publikasi ilmiah bereputasi, pemanfaatan repositori digital secara terbuka, serta penguatan jejaring kerja sama internasional.
Kepala Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unjani, Dr. Arie Hardian, juga menambahkan bahwa pencapaian ini adalah buah dari kerja kolektif seluruh unit dan fakultas dalam mengintegrasikan sistem penjaminan mutu secara berkelanjutan. “Kami terus mendorong budaya mutu di semua lini, termasuk dalam tata kelola data, peningkatan keterbukaan informasi, dan kontribusi akademik yang berdampak. Capaian ini bukan akhir, melainkan pijakan untuk menuju target global yang lebih tinggi,” tegasnya.
Unjani menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan performa di berbagai indikator internasional, tidak hanya dalam Webometric tetapi juga pada sistem pemeringkatan lainnya. Langkah-langkah strategis ke depan akan diarahkan pada peningkatan jumlah publikasi ilmiah bereputasi, penguatan infrastruktur digital, serta internasionalisasi program studi. (ISM)