Humas - Dekan Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) Dr. apt. Fahrauk Faramayuda, S.Si., M.Sc. selaku Ketua Senat Fakultas, memimpin langsung pengucapan lafal Sumpah/Janji 190 lulusan Apoteker Baru Periode April 2025 Angkatan XXXVII, yang berlangsung Rabu (30/4), di Auditorium Universitas Jenderal Achmad Yani.
Kelulusan Apoteker Baru tersebut tertuang dalam Berita Acara Nomor : BA-18/FFA-UNJANI/IV/2025 sebagaimana laporan akademik yang disampaikan oleh Wakil Dekan I bidang Akademik, Dr. apt. Soraya Riyanti, S.Si., M.Si., yang mengatakan bahwa hasil UKMPPAI yang dilaksanakan oleh Kolegium Farmasi bersama-sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) pada periode Februari lalu meluluskan 190 mahasiswa dari jumlah 199 peserta, dengan Predikat Yudisium 128 mahasiswa berpredikat “Dengan Pujian” (cumlaude), 61 mahasiswa “Sangat Memuaskan”, dan 1 mahasiswa “memuaskan”. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 4,00, IPK terendah 3,48 dan IPK rata-rata 3,82.
IPK 4,00 diraih apt. Ni Putu Dea Anantarini, putri dari Bapak I Putu Sudiana, S.K.M dan Ibu Ni Luh Wiratniti (Mendem), asal Bali. Dea merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dan menyelesaikan studi S1 Farmasi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Akbidyo Yogyakarta. Cerita Dea yang pernah gagal satu kali dalam mengikuti seleksi PMB program studi profesi apoteker (PSPA) Unjani, namun dengan semangat belajar yang kuat membuatnya berhasil dalam mengikuti seleksi pmb pspa periode berikutnya, Pembelajaran teori dan prartek yang dilalui dengan tekun dan bersungguh sunguh selama 2 semester, hingga mengikuti pelaksanaan ujian akhair semester dan ujian kompetensi secara nasional, membuatnya menjadi lulusan terbaik.
Berbeda prestasi dengan Ni Putu Dea yang masih rekan satu angkatan, apt. Arneta Evania, S. Farm., putri dari Bapak Budiawan Santoso dan Ibu Titin Setyowati asal Grobogan Jawa Tengah. Menempuh Pendidikan sarjana Farmasi di Universitas Negeri Semarang, mengikuti Program Studi Profesi Apoteker di UNJANI, memperoleh nilai CBT (computer base test) 89,5 terbaik di PSPA Unjani. “Yang bikin aku bisa dapat nilai memuaskan ya tentu doa dari orangtua dan keluarga, sama full belajar setiap hari, rajin latihan soal-soal, sama sering -sering belajar bareng teman” ungkap Eva saat dikonfirmasi. Sedangkan nilai OSCE tertinggi diraih, apt. Muthi’ah Rabbaniyyah, S.Farm., putri dari Bapak Tarni, M.Ag., dan Ibu Tri Repelitawati, asal Ngawi, Jawa Timur.
Acara tersebut turut dihadiri Pengurus kolegium Farmasi, Prof. apt. Aziz Saifudin, S.Farm., M.Sc., Ph.D., mewakili Ketua Kolegium, Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, Ph.D, FISQua, yang berhalangan hadir. Prof. Aziz dalam pidatonya antara lain mengajak para lulusan apoteker baru untuk mengembangkan diri menjadi sosok yang dituntut keunikan performa dan keunggulan di dalam bekerja. Jadilah sebagai aset SDM yang dapat diandalkan dengan menunjukan sikap yang baik, jujur, dapat dipercaya, tidak menolak pekerjaan dan mampu berkembang. Bagi yang suka menolak pekerjaan mengindikasikan tidak mampu menerima tantangan atau tidak mampu menyelesaikan masalah. Jadilah aset SDM, bukan keset. Apakah itu aset? Hilang dicari, ada memberikan solusi. Bukan keset, hilang tak dicari, ada tak dianggap, ucapnya. Selanjutnya, bagi lulusan yang memiliki IPK tinggi dan yang mempunyai capaian akademik tinggi sejak S1, jangan bersantai-santai di tempat kerja. Kompensasi finansial jangan diharapkan sangat tinggi pada tahun-tahun pertama karir. Bagi yang ber-IPK cukupan tidak perlu gusar hati, karena pintu-pintu rejeki dan challenges serta karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa terlalu luas dan senantiasa terbuka.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Prof. Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si., dalam sambutannya yang dibacakan langsung menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan yang dicapai menjadi “apoteker”, yang ditandai dengan upacara pengambilan sumpah. Pengambilan sumpah menjadi momentum untuk mengemban tanggung jawab yang besar, yaitu tanggung jawab profesi sebagai Apoteker. Pegang teguh etika profesi Apoteker. Baca berulang-ulang, seperti apa profesi Apoteker itu. Jalani profesi ini sesuai dengan kode etik. Junjung tinggi rasa kemanusiaan dan jalani profesi ini dengan cara terhormat sebagaimana sumpah Saudara / Saudari tadi. Pelihara martabat dan tradisi luhur profesi Apoteker yang selama ini menjadi kebanggaan seluruh keluarga besar Apoteker Indonesia, sehingga anda semua menjadi apoteker yang berkarakter, pesan Beliau. Lebih jauh Rektor juga berharap dan berpesan agar semua lulusan cepat mendapat pekerjaan. Carilah rejeki yang halal. Jika sudah mapan, kaya, dan hidup enak jangan lupa almamater tercinta, bahagiakan dan muliakan juga orangtua atas jasa-jasa dan peran besarnya. Selain itu, seluruh keluarga besar Fakultas Farmasi Unjani, juga sangat berkontribusi besar dalam membentuk pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian para Apoteker Baru, Mulai dari Bapak Dekan, Para Wakil Dekan, Kaprodi, Sekprodi, Para Guru Besar, dan khususnya Para Dosen Pengajar.
Suasana hening penuh hikmah namun tetap gembira saat Rektor menyampaikan sambutan, karena untaian kata nasihat, pesan dan harapan dikemas dalam “pantun”. **